Kyanys hsnys penggemar berat saja yang kenal dengan tokoh satu ini. Partawijaya, seorang raja dari negara Tabelasuket. Meskipun tak terlalu tenar, tapi tak ada salahnya jika kita sedikit tahu tentang Prabu Partawijaya ini termasuk kisah singkatnya di dunia pewayangan. Raja Tabelasuket ini memiliki permaisuri yang cantik, bernama Dewi Pratini. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh serang putri tunggal yang diberi nama Dewi Sati.
Karena kecintaannya terhadap putri tunggalnya, Prabu Partawijaya pergi meninggalkan negara Tabelasuket, berkelana mencari seorang satria yang bentuk dan perawakannya sesuai dengan gambaan mimpi Dewi Sati, karena satria itulah yang oleh Dewa telah dijodohkan dengan putrinya. Prabu Partawijaya akhirnya dapat bertemu dengan Bambang Sakri, putra Resi Sakutrem dengan Dewi Nilawati dari pertapaan Retawu yang saat itu sedang berkelana di tengah hutan. Dalam suatu peperangan, Pabru Partawijaya berhasl mengalahkan Bambang Sakri dan memboyongnya ke negara Tabelasuket untuk dijodohkan dengan Dewi Sati. Dari perkawinan itu lahir seorang putra yang diberi nama Palasara.
Dalam masa pemerintahannya, negara Tabelasuket pernah terserang pagebluk .Rakyatnya dilanda berbagai macam penyakit, kekeringan yang berkepanjangan yang mengakibatkan kekurangan pangan dan timbulnya bahaya kelaparan. Untuk mengatasinya, Prabu Patawijaya bermaksud pergi ke pertapaan Retawu meminta pertolongan Resi Manumayasa. Namun perjalannya nyasar ke padepokan Resi Dwapara seorang guru besar di Atasangin, yang bersedia menolongnya dengan syarat Prabu Partawijaya dapat membunuh Resi Manumayasa. Prabu Partawijaya kemudian menyerang padepokan Retawu, tapi dapat dikalahkan oleh Resi Sakutrem. Karena peristiwa itulah ia akhirnya dapat bertemu dan bekenalan dengan ayah dari menantunya sendiri, Bambang Sakri. (Satrukem ayah dari Sakri)
Meski kisah Partawijaya tak terlalu panjang dan jarang dilakonkan di pagelaran wayang, tapi jalinan dan keterikatan kisahnya tetap memiliki peran penting bagi tokoh - tokoh wayang dominan.
Mutiara Bijak
"Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhan mu.
--Sujiwo TejoSujiwo Tejo; Dalang, Wartawan, pelukis, budayawan dan penulis--
No comments
share your opini, don't worry.. because you free to say anything