Sosok Arya Prabowo digambarkan cukup gagah berpostur tinggi, dengan badan yang besar. Aryo Prabowo
memiliki keahlian di bidang ilmu pemerintahan dan ketetanegaraan. Pada saat ayahnya meninggal, Arya Prabawa diangkat sebagai patih yang membidangi urusan pemerintahan
kerajaan Mandura dalam masa pemerintahan Prabu Baladewa. Aryo Prabowo
berpasangan dengan Arya Pragota yang memiliki jabatan sebagai Patih Luar. Dua
patih dalam satu negara sepertinya jarang terjadi. Karena itu tata pemerintahan Kerajaan Manduro
pada masa itu boleh dibilang nyleneh, berbeda dengan system pemerintahan
kerajaan lain yang hanya memiliki seorang patih.
Ketika perang Bhratayuda telah selesai, dengan kemenangan di
pihak kebenaran dan tumpasnya kejahatan. Arya Prabawa mendapatkan anugerah yang
diluar kebiasaan. Dia diberi wewenang penuh Prabu Baladewa untuk mengendalikan
roda pemeintahan negara Mandura. Prabu Baladewa yang karena merasa sudah cukup
hidup sebagai Raja merasa sudah waktunya untuk menjadi seorang Resi dan memilih
hidup di negara Astina menjadi pengasuh dan penasehat utama Raja Muda Astina, Prabu Parikesit.
Saat menjadi seorang resi Prabu Baladewa menggunakan nama baru, Resi Balarama.
Namun sayang di akhir kisah hidupnya, Arya Prabawa diceritakan
gugur pada peristiwa perang gada antara sesama wangsa Yadawa. Bahkan pada
peperangan besar setelah Bharatayuda itu seluruh keluarga wangsa Yadawa pun
tewas. Pelajaran berharga dari Bharatayuda ternyata tidak membuat mereka
belajar bahwa perang saudara akan sangat merugikan bagi diri mereka
sendiri. Atau sebenarnya mereka telah
belajar, mereka hanya tidak mengamalkan apa yang mereka pelajari.
Pojok Inspirasi
“Kerjakanlah apa yang ada disekitarmu dan janganlah sibuk memikirkan atas segala kekurangannya.”
― Hilaludin Wahid--
No comments
share your opini, don't worry.. because you free to say anything